Cara memberikan salam saat tatap muka menurut QS. Al hujurat ayat 13

Cara memberikan salam saat tatap muka menurut QS. Al hujurat ayat 13

Qur'an surah al hujurat ayat 13

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Terjemahan ayat
 
    Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.

Cara memberikan salam saat tatap muka menurut QS. Al hujurat ayat 13

1) tidak menampakkan sikap diskriminatif.

 2) Setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

3) tidak memandang rendah karena berdasarkan etnis, agama atau bangsa.

4) Semuanya layak mendapatkan perilaku yang sama dan merata.

5) jangan memandang rendah orang lain berdasarkan status sosial. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.

Pesan langit ini begitu universal; ia menghapus "kasta" dalam masyarakat Arab; menegaskan kembali bahwa sebagai hamba Allah bukan nasab, harta, bentuk rupa atau status pekerjaan yang menentukan keutamaan hamba Allah, tetapi ketakwaan. Dan ketakwaan itu tidak bisa dibeli atau diraih dengan mengandalkan keutamaan nasab, suku atau marga, tapi dengan amal shalih. Sayang belakangan ini malah banyak yang hendak mengembalikan "kasta" masyarakat Arab yang sudah dihapus Nabi ini. 

‎أخرج مسلم وابن ماجه عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال: قال رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم: إن اللَّه لا ينظر إلى صوركم وأموالكم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم
 Imam Muslim dan Ibn Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: "Allah tidak memandang kepada penampilan dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian"

Anda punya nasab yang bagus, alhamdulillah. Anda ke mana-mana memakai surban, alhamdulillah. Tapi kalau amal Anda jelek dan akhlak Anda buruk, maka ingatlah dengan ayat di atas: bekas budak hitam legam seperti Bilal bin Rabah pun bisa jadi jauh lebih mulia. Semoga putihnya surban dan gamis kita itu juga seputih hati dan perbuatan kita. Amin ya Allah. Potongan ayat di atas juga sangat 'modern' sekali: diciptakanNya kita berbeda suku bangsa untuk "saling mengenal". Apa maksudnya? Keragaman itu merupakan sarana untuk kemajuan peradaban. Kalau Anda hanya lahir di suku Anda saja, tidak pernah mengenal budaya orang lain, tidak pernah bergaul dengan berbagai macam anak bangsa, dan hanya tahunya orang di sekitar anda saja, maka sikap dan tindak-tanduk Anda seperti katak di dalam tempurung.
 Kita tidak bisa memilih lahir dari rahim ibu yang beragama apa, atau keturunan siapa atau tinggal di mana. Keragaman tidak dimaksudkan untuk saling meneror, memaksa atau membunuh.
 Al-Qur'an mengenalkan konsep yang luar biasa:
keragaman itu untuk kita saling mengenal satu sama lain. Dengan saling mengenal perbedaan kita bisa belajar membangun peradaban. Dengan saling tahu perbedaan di antara kita maka kita akan lebih toleran; kita mendapat kesempatan belajar satu sama lain. Kesalahpahaman sering terjadi karena kita belum saling mengenal keragaman di antara kita.

Referensi:
https://islam.nu.or.id/post/read/74936/tafsir-al-hujurat-ayat-13-tak-kenal-maka-tak-sayang

https://www.dutaislam.com/2019/08/tasfir-surat-al-hujurat-ayat-13-persamaan-kedudukan-manusia.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas ASJ

Tugas B.English ( HOW TO MAKE BANANA AROMA)

PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA